Sabtu, 18 Februari 2012

Perang dengan sebutir obat

Selalu. saat akan minum obat, aku selalu berandai-andai bagaimana caranya obat ini bisa masuk ke perut tanpa melalui tenggorokan dan lidahku :(
Melihatnya saja aku sudah membayangkan bagaimana bau dan rasanya, lalu bagaimana caraku untuk menelannya?
Hash.. gara-gara sakit ini aku harus minum obat sebanyak ini. Butuh waktu sekitar setengah jam untuk menyiapkan mental menelan obat-obat sial itu. Sampai teh di tangan kananku berkurang hingga setengah gelas. Aku belum juga menelan salah satu dari mereka.
Kenapa aku tidak boleh minum obat sirup seperti adikku yang masih berusia 5 tahun? Ini diskriminasi sosial! 
Aku diberi 5 butir obat sebesar kelereng, sedangkan adikku diberi obat batuk sirup rasa jeruk. Ini sungguh tidak adil!


#lagi dibawah shower --"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar