에릭 선배, dialah yang
kehadirannya selalu kutunggu dikampus. Dialah yang wajahnya selalu ingin
kulihat meskipun tidak sedang tersenyum. Dialah yang kuinginkan mampir ke
retina mataku walau hanya sedetik.
Tak perlu waktu yang cukup lama. Tak
perlu ia bersusah payah menyapaku. Tak perlu dengan berat ia menatapku. Bisa
melihatnya dari balik punggung teman-temannya saja sudah menjadi sesuatu yang
patut untuk ku syukuri. Aku tak pernah berharap banyak darinya. Tiba-tiba ia
meminta nomor ponselku dan mengirimiku pesan misalnya. Karena aku tahu, akan
menjadi sesuatu yang menyakitkan untukku sendiri saat hal itu tak pernah
terjadi.
Namun, sejak adanya dia di
kehidupan “Perkuliahanku”, ia menjadi suplemen + vitamin mata tersendiri
untukku. Wajahnya yang meskipun tidak tersenyum untukku, mampu membuatku menyunggingkan
senyum selebar daun pintu. Dia yang ku kenal saat masa pelatihan ospek, sampai
kini bayangannya selalu berkelebat dalam otakku tanpa permisi.
Tuhan. Mengapa kau beri perasaan
seperti ini lagi untukku? Sungguh. Aku tak ingin terjatuh di lubang yang sama. Jujur.
Aku sudah cukup tau bagaimana rasanya cinta tak sampai. Bagaimana sakitnya
menyapa tak terbalas. Bagaimana hancurnya melihat dia tersenyum pada wanita
lain.
3tahun sudah aku merasakan
teraduk-aduknya perasaan seperti itu ditengah kebingungan tugas yang menumpuk. Kini,
apa aku harus merasakannya lagi di padatnya jadwal dan tugas kuliahku? Rabb..
kuserahkan semua padamu.
:)
BalasHapuseric sunbae
:p
Hapus