Sabtu, 27 Oktober 2012

Cinta itu Polos, namun terkesan seperti Bodoh :) 1



Part 1.
Bunga sepatu


Setangkai bunga sepatu berwarna merah segar berada tepat dihadapanku pukul 12.43. aku menelusuri tangan si pemberi bunga, menuju wajah polosnya yang menyunggingkan senyum lebar, memamerkan gigi-giginya yang tidak seberapa putih bahkan ada kulit cabe yang terselip diantara gigi-gigi itu. Ku ambil bunga pemberian darinya dan ku letakkan di sudut meja tempatku mengobrol, kemudian ia pergi dengan senyumnya (+ kulit cabe) yang masih terus mengembang.

Aku masih terus mengobrol bersama beberapa teman wanitaku, membicarakan apa saja yang bisa untuk kami gosipkan, mulai dari lelaki tertampan disekolah hingga lelaki bermuka paling pas-pasan. Dari penjaga sekolah, tukang kebun, satpam, penjual di kantin, guru, sampai kepala sekolah botak yang selalu memarahi kami ketika kami menginjakkan kaki di lapangan berumput seharga 6.000.000 nya. 


Dan ada sesuatu yang aneh. Aku seperti sedang diawasi. Kedua bola mata yang sedari tadi menatapku dan tak beralih sedikitpun. Aku mulai resah. Jangan-jangan disekolah ini ada pembunuh, dan aku akan menjadi korban. Atau mungkin seorang teman yang menyimpan dendam terhadapku lantaran aku tak memberinya jawaban saat ujian, atau mungkin seorang guru yang merasa bahwa sedari tadi kami membicarakannya. Atau mungkin…

Ketika aku mengedar pandang mencari tau siapa pemilik tatapan mengerikan yang membuatku resah, aku menemukannya. Lelaki yang tidak lama ini memberiku setangkai bunga sepatu yang diantara senyumnya terselip kulit cabe, sedang menatapku lurus. Saat ia tau aku membalas tatapannya, ia melambaikan kedua tangannya kepadaku disertai senyum lebar khasnya. (Namun sudah tidak ada kulit cabe diantara gigi-giginya. Mungkin seseorang sudah memberitaukan kepadanya. Tapi apa itu penting untuk kuceritakan pada kalian?)

Aku menghela napas ketika ku tau bahwa ia yang sedari tadi menatapku dan kembali melanjutkan obrolanku dengan teman-teman wanitaku. Dan bunga sepatu yang berada di sudut meja, masih tetap berada disitu.

Ini tak hanya terjadi sekali pada pukul 12.43. Setiap selesai melaksanakan sholat dhuhur di musholla sekolah, jika sempat ia akan memetik bunga sepatu yang memang tumbuh subur didekat situ dan sesampainya di kelas ia memberikannya padaku disertai dengan senyum lebar. Menunjukkan bahwa ia sangat ikhlas dalam melakukan hal itu. Menunjukkan bahwa dari hati, ia begitu menyukaiku. Menunjukkan bahwa cinta itu polos, namun terkesan seperti bodoh :)


NB: Kau tau? Aku sangat menyukai bunga. Dan ketika aku tau kau sering memberikanku bunga sepatu, meskipun awalnya aku ilfeel namun aku begitu menyukainya. Terimakasih :)

2 komentar:

  1. bagus banget Novie :)
    aku suka :*
    ikhlas banget nulisnya..
    bener-bener pake perasaan.
    tulisan ini, bener-bener pake soul :)
    aku tunggu part part selanjutnya ya ;;)
    so keep writing! :D

    BalasHapus
  2. Dwi's love :3 <3
    tuh kan, keliahatan kalo nulis dari hati :*
    nice post
    keep writing sayang...

    BalasHapus