Jika tak ada pisahan jarak, tak mungkin ada hari ini bersamamu..
Banyak yang kupikirkan cinta,
pertemuan kita.. aku begitu mengingatnya. Dan sangat menyenangkan sekali bisa mengingat
saat pertama aku melihatmu. Berdiri tegak diantara para juniormu. Aku mengagumimu
sayang. Saat itu juga.
Apalagi ketika aku tahu tak ada
hati yang memilikimu. Begitu bahagianya diriku. Melambung tinggi laksana layang-layang
bocah yang dikibarkan angin. Kudekati dirimu tanpa peduli rasa malu. Yang ingin
kutahu hanya engkau, dan semua yang ada pada dirimu.
Dan di hari pertama ketika kau
mengajakku jalan. Kau tahu bagaimana rasanya? Layaknya seorang anak kecil yang
diberi seikat permen oleh kakaknya, gembira. Begitu gembiranya hatiku hingga
aku ingin membaginya bersama semua sahabat-sahabat kampusku yang tak pernah
lelah mendengarkan curhatanku tentangmu. Setiap hari.
Senin-jumat, menjadi hari terindah
untukku. Karena dihari itulah aku bisa menunggu melihat wajah tampanmu dikampus,
memandangi setiap gerak-gerikmu, dan memandangi senyum manismu.
Kau membuatku melambung tinggi sayang..
melayang terbang ke angkasa.. terlalu
melebih-lebihkan ya? Tapi itulah kata-kata yang diucapkan seseorang ketika ia
sedang dimabuk cinta. Yang terisi di pikiranku Cuma dirimu. Wajahmu, senyummu,
dan semuanya, tentang kamu.
Hanya pada satu hari yang mampu
merubuhkan semua keriangan hatiku. Kabar yang kudengar benar adanya. Bahwa ternyata,
kau memang sudah memiliki seorang kekasih. Hanya JARAK-lah yang memisahkan
kalian. Namun aku tau, hati, cinta, dan kasih sayang kalian, tak mungkin bisa kupisah
secepat itu.
Tampan, aku sudah terpikat olehmu. Aku
benar telah jatuh hati padamu. Mendengar kabar ini, begitu menyesakkan dadaku.
12-12-12 hari yang mampu membuatku
terlambung kembali saat kau menyatakan bahwa kau mulai berpaling hati padaku. “Aku
tak bisa berlama-lama dengannya. Bertemu pun jarang-jarang. Aku ingin memiliki
kekasih yang dekat denganku, disini. Dan kau-lah orangnya.” Ucapmu untuk
meyakinkanku.
Perasaan sesak kembali muncul saat
ku tahu bahwa ternyata dia masih mencintaimu. Begitu mencintaimu. Dan kau, aku
tau kau juga masih memiliki perasaan seperti itu. Sayang, jika tak ada pisahan
jarak, tak mungkin ada hari ini bersamamu.
Jika jarak tak memisahkan
hubunganmu dengan ‘dia’, tak mungkin aku bisa datang dan masuk kedalam hidupmu
kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar