Kejutan di
tanggal 'apik'
Tanggal 12 bulan 12 tahun '12. Di
tanggal 'apik' begini matahari bersembunyi dibalik awan. Tak berani menampakkan
dirinya dan memancarkan sinar panasnya untuk mengeringkan baju-baju jemuranku.
Cuaca yang mendung dan udara yang dingin menyambutku ketika kulangkahkan kaki
keluar rumah untuk mengunjungi perpustakaan daerah.
Kususuri jalan perumahanku, bisa
kurasakan hawa kota Malang di padatnya Sidoarjo. Kupercepat langkah agar segera
sampai ditepi jalan raya. Bukan, bukan karna hawa dingin yang kurasakan. Tapi
karna aku ingin segera bertemu dengan lelaki yang kini sedang menungguku.
Lelaki, yang mampu memikat hatiku.
Suasana perpustakaan daerah begitu
tenang layaknya perpustakaan pada umumnya. Terlihat petugas perpus yang sedang sibuk
merapikan tatanan buku, seorang pria paruh baya yang membaca koran dengan
santainya, dan beberapa siswa SMA yang sedang berbisik-bisik membacakan
horoskop dari majalah yang mereka baca.
Aku sibuk membaca ensiklopedi Surabaya
ketika ia menatapku dengan serius. Merasa diperhatikan, aku balas menatapnya.
Kemudian ia berkata, dengan pembawaan yang tenang namun pasti, ''kamu mau jadi
pacarku?''.
Sorot matanya menyiratkan bahwa ia
bersungguh-sungguh dengan perkataannya.
Tak ada yang mampu kukatakan untuk membalas
ucapannya, tak ada kata yang keluar dari mulutku, bibirku hanya mampu
menyunggingkan seulas senyum kebahagiaan sebagai tanda jawabku atas
pertanyaannya, degupan jantungku begitu keras hingga aku berpikir aku mampu
mati ditempat.
Ia menungguku, dengan senyumnya yang
malah membuat jantungku tak terkendali. Dan saat semua keadaan terkontrol
kembali, aku menjawabnya.
Suaraku tercekat karena aku terlalu
bahagia. Namun aku yakin bahwa ia sanggup mendengar ucapan ''iya, aku mau'' yang
keluar dari bibirku.
Belum hilang raut bahagia dari
wajahku, ia kembali mengatakan ''aku sayang kamu'' tepat ditelingaku yang
membuatku melambung tinggi.
Beribu gombalan ia lontarkan saat
perjalanan pulang kami. Rayuan yang biasa diberikan oleh semua pasangan pria
kepada wanitanya. Namun ketika ia mengatakannya padaku, meskipun aku tau
terkadang ia memakai majas hiperbola dalam rayuannya, aku tetap saja melting. Ah god, this is love <3
Aku tak mampu membalas semua
kata-katanya, tak sanggup menatap ke kedua matanya, aku hanya mampu tersenyum,
senyum bahagia :)
Tuhan, kuhantarkan rasa syukurku
karena telah Kau angkat ribuan luka dan pedih dari hatiku, dan Kau ganti dengan
jutaan kebahagiaan. Kau kirimkan lelaki yang ada dihadapanku ini untuk kembali
mengisi hari dan hatiku dengan cinta. Allah, aku mencintainya. Dan lindungi
dia, dengan cinta-Mu :)
suka banget sama ini :)
BalasHapus'cinta'nya dapet banget nov :)
keep itu up! :D
Makasih anggi :*
Hapusmemang kutulis dengan penuh cinta..
ah makasih ya sayang udah mau nerima cintaku >.<
BalasHapushahaha, oh yaa, love in the air.. hahaha
cinta itu awesome
like your 'cinta'
keep writing and make it up, babe
Chingu, is it real ? :O
BalasHapus