Sabtu, 15 Desember 2012

Kejutan di tanggal 'apik'

Kejutan di tanggal 'apik'

Tanggal 12 bulan 12 tahun '12. Di tanggal 'apik' begini matahari bersembunyi dibalik awan. Tak berani menampakkan dirinya dan memancarkan sinar panasnya untuk mengeringkan baju-baju jemuranku. Cuaca yang mendung dan udara yang dingin menyambutku ketika kulangkahkan kaki keluar rumah untuk mengunjungi perpustakaan daerah.
Kususuri jalan perumahanku, bisa kurasakan hawa kota Malang di padatnya Sidoarjo. Kupercepat langkah agar segera sampai ditepi jalan raya. Bukan, bukan karna hawa dingin yang kurasakan. Tapi karna aku ingin segera bertemu dengan lelaki yang kini sedang menungguku. Lelaki, yang mampu memikat hatiku.

Suasana perpustakaan daerah begitu tenang layaknya perpustakaan pada umumnya. Terlihat petugas perpus yang sedang sibuk merapikan tatanan buku, seorang pria paruh baya yang membaca koran dengan santainya, dan beberapa siswa SMA yang sedang berbisik-bisik membacakan horoskop dari majalah yang mereka baca.
Aku sibuk membaca ensiklopedi Surabaya ketika ia menatapku dengan serius. Merasa diperhatikan, aku balas menatapnya. Kemudian ia berkata, dengan pembawaan yang tenang namun pasti, ''kamu mau jadi pacarku?''.
Sorot matanya menyiratkan bahwa ia bersungguh-sungguh dengan perkataannya.
Tak ada yang mampu kukatakan untuk membalas ucapannya, tak ada kata yang keluar dari mulutku, bibirku hanya mampu menyunggingkan seulas senyum kebahagiaan sebagai tanda jawabku atas pertanyaannya, degupan jantungku begitu keras hingga aku berpikir aku mampu mati ditempat.

Ia menungguku, dengan senyumnya yang malah membuat jantungku tak terkendali. Dan saat semua keadaan terkontrol kembali, aku menjawabnya.
Suaraku tercekat karena aku terlalu bahagia. Namun aku yakin bahwa ia sanggup mendengar ucapan ''iya, aku mau'' yang keluar dari bibirku.
Belum hilang raut bahagia dari wajahku, ia kembali mengatakan ''aku sayang kamu'' tepat ditelingaku yang membuatku melambung tinggi.

Beribu gombalan ia lontarkan saat perjalanan pulang kami. Rayuan yang biasa diberikan oleh semua pasangan pria kepada wanitanya. Namun ketika ia mengatakannya padaku, meskipun aku tau terkadang ia memakai majas hiperbola dalam rayuannya, aku tetap saja melting. Ah god, this is love <3
Aku tak mampu membalas semua kata-katanya, tak sanggup menatap ke kedua matanya, aku hanya mampu tersenyum, senyum bahagia :)

Tuhan, kuhantarkan rasa syukurku karena telah Kau angkat ribuan luka dan pedih dari hatiku, dan Kau ganti dengan jutaan kebahagiaan. Kau kirimkan lelaki yang ada dihadapanku ini untuk kembali mengisi hari dan hatiku dengan cinta. Allah, aku mencintainya. Dan lindungi dia, dengan cinta-Mu :)

4 komentar:

  1. suka banget sama ini :)
    'cinta'nya dapet banget nov :)

    keep itu up! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih anggi :*
      memang kutulis dengan penuh cinta..

      Hapus
  2. ah makasih ya sayang udah mau nerima cintaku >.<

    hahaha, oh yaa, love in the air.. hahaha
    cinta itu awesome

    like your 'cinta'

    keep writing and make it up, babe

    BalasHapus