19.03. Rumah
Nadia membuka pintu pagar rumahnya,
ia melangkah masuk dengan gontai. Pikirannya menerawang jauh kembali kesaat dia
berada dikampus tadi. Gadis bertubuh ramping itu menghembuskan nafas berat,
berharap semua masalah yang dihadapinya bisa pergi jauh. Ia melepas kedua
sepatunya dan meletakkannya di rak, mengucap salam dan mulai memasuki rumah.
“Dari mana saja Kak? Kok jam segini
baru pulang?” tanya seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di sofa dengan
nada sedikit marah, mengamati anak kedua nya memasuki rumah dengan lesu.
Maklum, akhir-akhir ini Nadia sangat sering pulang terlambat. Kalau tidak ada
pekerjaan paruh waktu, ia bisa sampai rumah seperti sekarang, atau bahkan lebih
malam lagi.