Love is not Simple
Udara dingin musim kemarau menampar
pelan pipi kiriku. Tak hanya tubuhku yang diselimuti hawa dingin, tapi juga
hatiku. Tiba-tiba sepercik rindu akan cinta menyerbu mengisi sudut-sudut hati.
Sudah begitu lama kututup hati ini. Menolak akan hadirnya cinta, menghindar
dari perasaan suka. Aku hanya tidak ingin menjadi susah dengan kehadiran
seorang kekasih. Mengatur jadwal main, pergi, ngampus, bahkan jadwal makanku
sekalipun. Kuhembuskan nafas panjang sembari mengusir pergi perasaan yang paling
tidak kuinginkan saat ini. Aku menyesap kopi yang mulai terasa dingin di
cangkir.
“Bagaimana kabar kekasihmu?”
pertanyaan tersebut terlontar dari teman ngopi yang duduk disebelahku. Yang
ditanya hanya menghembuskan nafas panjang setelah ia mengetik sesuatu di
ponselnya dan meletakkannya di atas meja.